Masih Masa Pandemi Suporter Napoli Nekat Pesta Ramai – Ramai

Berita Liga Italia – Suporter Napoli mendapatkan kecaman keras dari PErwakilan WHO Di Italia Ranieri Guerra. Suporter Napoli diketahui tengah melakukan pesta besar – besaran di tengah kota, padahal hal tersebut sangat beresiko karena pandemi belum sepenuhnya berakhir.

Napoli sukses merengkuh gelar Coppa Italia 2019/2020. Kepastian tersebut didapat usai mereka mengandaskan perlawanan Juventus dalam final yang dihelat tanpa penonton di Olimpico Roma, Rabu (17/6/2020) dini hari WIB.

I Partenopei menang 4-2 lewat adu penalti setelah kedua tim bermain imbang 0-0 selama 90 menit. Trofi ini merupakan gelar pertama Napoli enam tahun tahun terakhir setelah Piala Super Italia 2014.

Keberhasilan Napoli ini disambut riuh para pendukung mereka yang berada di kota Naples. Mereka berpesta di alun-alun kota hingga jam 2 pagi sembari menunggu kepulangan pasukan Gennaro Gattuso dari Roma.

Para fan Napoli tak menghiraukan kondisi pandemi COVID-19 yang sepenuhnya berakhir di Italia. Sikap fan Napoli ini dikecam oleh Dokter Ranieri Guerra.

Ranieri Guerra juga mengingatkan kembali kejadian saat Atalanta vs Valencia di Liga Champions awal Maret lalu. Laga ini disebut jadi salah satu faktor begitu parahnya penyebaran virus Corona di wilayah Lombardy.

Hal tersebut disebabkan pendukung Atalanta berbondong-bondong datang ke San Siro untuk mendukung tim kesayangannya saat itu.

“Pesta di alun-alun itu adalah hal yang buruk sekali. Itu bisa saja menghadirkan masalah besar,” kata Ranieri Guerra dikutip dari Football Italia.

“Dalam masa pandemi ini, kita tak seharusnya melakukan hal ini. Sedikit beruntung, itu terjadi di Naples. Gubernur dan Walikota mereka melakukan lockdown selama berbulan-bulan sehingga virus di di sini tak separah di kota lain.

“Namun, saya ingin mengingatkan semua orang betapa parahnya Lombardy pada awal masa pendemi karena Atalanta melwan Valencia di Liga Champions. Saya akan kecewa jika tingkat penularan akan naik kembali karena CTS (komite ilmiah teknis) melonggarkan peraturan terhadap FIGC.”

“Sangat menyakitkan melihat foto-foto mereka,” ujarnya menjelaskan.